Akhir –akhir ini banyak bencana alam yang terjadi,
baik di Indonesia maupun di Dunia. 18 Januari 2013 kemarin, terjadi banjir
bandang di Manado. Diperkirakan ada beberapa penyebab banjir tersebut, yaitu
tersumbatnya energi air sungai yang datang dari hulu oleh derasnya energi air
laut yang saat itu sedang pasang, tidak hanya itu, hilangnya beberapa daerah
resapan air berbentuk lubang-lubang
besar disejumlah kawasan kota juga menyebabkan air kemana-mana. Tidak
hanya itu, intensitas pencairan es di kutub pun meningkat yang akhirnya memacu kenaikan permukaan air
laut dengan cepat. Diperkirakan
pencairan es tersebut disebabkan oleh pemanasan global yang terjadi, pemanasan
global terjadi karena meningkatnya polusi udara seiring bertambah banyak nya
pengguna kendaraan dan juga bertambahnya asap dari jumlah parbrik yang selalu
meningkat. Pembangunan pabrik baru
memakan lahan yang seharusnya dapat digunakan untuk menampung air ketika
intensitas hujan tinggi, mal-mal dan apartemen yang semakin hari semakin
banyak, dan penggunaan kayu yang berlebihan menyebabkan penebangan hutan dan
menghilangkan pohon-pohon yang seharusnya dapat digunakan untuk menyerap air,
dan semua itu adalah ulah manusia, pembangungan pabrik, mal dan penggunaan
kendaraan yang berlebihan merupakan hal-hal yang semuanya dilakukan manusia
secara terus –menerus tanpa memerhatikan dampak nya bagi orang lain, seperti
yang dapat dilihat , akibat banjir bandang, warga harus mengungsi dan beberapa
menderita sakit yang akhirnya menganggu aktivitas sehari-sehari, dan tentu saja
mengganggu kelangsungan hidup.
Bencana –bencana alam yang terjadi tersebut
merupakan suatu kerusakan alam yang
disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, jadi benarlah apa yang difirmankan
oleh ALLAH SWT dalam surah Ar-Rum, 30 : 41
“Telah tampaklah kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia , supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka , agar mereka kembali (ke jalan yang benar ).” (41)
Berdasarkan ayat tersebut, bencana alam tersebut
sebenarnya mereka lah yang menyebakan nya, ulah-ulah manusia yang tidak mau
bertanggung jawab. Jadi jika dalam bencana alam tersebut ada yang merasakan
“penderitaan “ sebaiknya kita jangan menyalahkan Allah swt, melainkan kita harus intropeksi diri,
melakukan muhasabah, kenapa kita melakukan semua ini ?, mengapa kita tidak
menjaga alam kita dengan baik ? , kenapa kita tidak saling mengingatkan dalam
kebaikan untuk menjaga alam ? mengapa kita seakan tidak peduli dengan itu semua
?, pertanyaan-pertanyaan itulah yang seharusnya kita renungkan dan kita sadari,
bukan kah Allah swt, telah menjadikan
kita khalifah di muka bumi ini supaya kita menjaga nya, bukan merusaknya.
Dalam
surah Al-A’raf, 7:56 -58 Allah berfirman
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi , sesudah (Allah ) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa
takut (tidak akan diterima ) dan harapan (akan dikabulkan ) . Sesungguhnya
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Larangan
Allah untuk mencegah kerusakan lingkungan juga terdapat dalam surah Al-Qasas : 77 :
“Dan carilah apa yang telah apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan akherat , dan janganlah kamu lupakan
bahagiamu dari kenikmatan dunia, dan berbuat baiklah kepada orang lain
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu , dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai terhadap orang-orang
yang berbuat kerusakan “.
Allah melarang kita untuk membuat kerusakan di muka
bumi dan memerintahkan kita untuk memperbaikinya, dan sudah sepatutnya sebagai seorang muslim yang beriman dan bertaqwa kita harus menjankan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya, jadi sudah seharusnya kita menjaga bumi kita, banyak hal yang bisa
kita lakukan, membuang sampah pada tempatnya atau tidak membuang sampah ke
sungai dapat mencegah banjir, menggunakan kendaraan umum dapat mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi berarti mengurangi polusi udara dan mengurangi
pemanasan global, pabrik-pabrik pun harus bertanggung jawab jika ada satu pohon
yang ditebang , maka harus ada satu pohon yang ditanama juga, jika mengambil
lahan untuk pembuatan gedung baru pastikan lahan tersebut bukan lah lahan
resapan sehingga tidak akan menyebabkan banjir ketika volume air di sungai
meningkat akibat intensitas hujan yang meningkat. Hal-hal kecil tersebut jika kita lakukan
secara terus menerus , lama –kelamaan akan menimbulkan dampak positif
sebagaimana kita seharusnya menjaga lingkungan kita.
Komentar
Posting Komentar